Selasa, 19 Mei 2009

KARTINI SEJATI DI ERA TERKINI


Apabila kita melihat di sekitar kita, adakah yang terpikirkan oleh kita, adakah kartini Sejati di zaman sekarang??mungkin satu diantara kita adalah jawabannya . Semangat bunda Kartini sering dianalogikan sebagai semangat wanita untuk berkarier di berbagai lini….adakah mungkin kita ingat bahwa ibu-mama-mami-umi-bunda--nyak-mbok’e-biyung’e-nini-kita adalah jawabannya….andai kisah di bawah sama dengan yang kita rasakan itulah jawabannya….
“Bunda, malam ini mb mau belajar karena besok ujian bunda…(sembari melepas mukena setelah selesai sholat Isya di mushola hijau belakang rumahku….., oya, bunda tau mbak (panggilan u/ ku agar adik2ku ikut meniru, mengingat aku anak pertama)..insyaallah bunda sudah mohonkan doa kpd Allah bahwa putri sholiha bunda akan menunaikan kewajiban belajar..semoga Allah memberi kemudahan, Amin)..sejenak kulihat mata beliau merah..yah..bunda selalu terlihat demikian jika sehabis sholat..entah pa yang beliau adukan ttg kehidupannya…) Ya Rabb kabulkan doa bundaku…..sesaat setelah pembicaraan dimuka mushola keluarga kami…bunda sudah siap dengan segelas susu hangat…subhanallah…itulah bundaku..kartiniku…kemudian dari wajah ayunya…beliau akan menawarkan mbak…ini susu hangat dan kue…sudah siap u/ menemani belajar..ayo diminum…sembari bersama tasbih dan lembaran doa…beliau duduk ditempat tidur meski mengantuk beliau tak pernah mengeluh….aku sebagai putri tidak pernah meminta…tapi beliau selalu ada…..dan member di saat bibir belum berucap….hingga larut aku masih awet bersama buku dan lampu belajar….kulihat bundaku tlah berbaring ayu bersama kertas dan tasbih di tangan kanannya…””
Mungkin itu hanya sekilas kisahku bersama almarhumah bundaku dari SD-SMP mengingat setelah lulus SMP aku trus belajar di pesantren…dan setelah itu saat aku SMA bundaku tercinta,…kartiniku…pergi selamanya…meninggalkanku…dan seluruh keluarga….
Kembali kepada semangat Kartini…adakah satu ttg semangatnya adalah bahwa wanita Indonesia harus berjuang berkompetisi dari menjadi tukang cuci hingga mentri..atau dari tukang urut hingga presiden…semua berlomba2 u/ menunjukkan bahwa itu adalah semangat kartini….
Adakah…kita hanya euphoria untuk itu….
Coba kita renungkan….kita wanita Indonesia harus bersemangat untuk mewujudkan semangat kartini sebagai semangat bangsa akan tetapi bukan sebaliknya…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar